Pakaian Pria dan Wanita Arab Saudi
Berkunjung ke Arab Saudi akan memberikan anda berbagai pengalaman
yang berbeda dan unik. Seperti contohnya, di Arab Saudi anda akan
mengetahui bahwa hari libur para penduduk Arab jatuh di hari kamis dan
jumat. Hal ini tentu berbeda dengan hari libur di negara lain.
Para wisatawan yang berwisata ke negara ini pun jadi tahu bahwa
tempat wisata ada yang areanya dipisah berdasarkan jenis kelamin. Selain
hal-hal tersebut, pakaian Arab Saudi juga merupakan salah satu hal yang
unik dan menjadi daya tarik wisatawan asing yang ada di Arab Saudi.
Artikel kali ini akan membahas berbagai pakaian atau busana yang
digunakan masyarakat Arab Saudi sehari-hari.
Pakaian khas Arab Saudi yang pertama adalah Thawb. Thawb merupakan
pakaian standar untuk para pria di Arab Saudi. Thawb berbentuk baju
terusan yang berlengan panjang. Ketika menggunakan Thawb, para pria
biasanya memakai celana panjang berwarna putih sebagai bawahannya.
Keunikan Thawb terletak pada kebiasaan masyarakat menggunakan warna
sejenis di suatu musim. Pada musim panas, para pria di Arab Saudi
menggunakan Thawb yang berwarna putih. Sedangkan saat memasuki musim
dingin, mereka menggunakan Thawb yang berwarna gelap seperti hitam,
coklat tua, dan lainnya.
Bahan yang digunakan saat musim dingin juga berbeda dengan yang
digunakan saat musim panas. Bila pada musim panas para pria Arab
menggunakan Thawb yang berbahan tipis seperti katun, di musim dingin,
mereka menggunakan Thawb dengan bahan yang lebih tebal seperti wol.
Pakaian Thawb juga mempunyai beberapa variasi. Ada satu jenis Thawb
yang lengan dan kerahnya dibuat lebih kaku untuk menunjukan kesan
formal. Selain itu, ada juga Thawb yang jenis lengannya lebih pendek dan
ada yang bagian leher kerahnya lebih terbuka. Thawb jenis ini lebih
sering dipakai oleh beberapa pria muda di Arab Saudi.
Untuk acara formal seperti pernikahan atau khotbah jumat, ada pakaian
formal untuk pria yang bisa digunakan masyarakat Arab Saudi. Pakaian
tersebut bernama Mishlah. Mishlah adalah jubah tradisonal yang biasanya
digunakan setelah Thawb. Jubah ini biasanya terbuat dari katun, wol, dan
berbagai macam bahan lain. Warna Mishlah beraneka ragam.
Ada yang berwarna hitam, kuning, putih, dan lain-lain. Jubah Mishlah
juga ada yang berwarna kombinasi atau campuran dari beberapa warna.
Salah satu contohnya adalah Mishlah yang berwarna hitam dan memiliki
sentuhan warna emas pada bagian kerahnya.
Untuk melengkapi pakaian Thawb ataupun Mishlah, biasanya para pria
Arab Saudi menggunakan aksesoris diatas kepala mereka. Salah satu
aksesoris berbentuk topi berbahan katun dan berwarna putih. Topi yang
dipakai langsung diatas rambut para pria Arab ini sering disebut dengan
sebutan kopiah putih.
Kopiah putih atau bisa juga disebut sebagai peci haji merupakan salah
satu aksesoris yang cukup terkenal di dunia. Di Indonesia pun anda
pasti sering melihat banyak lelaki muslim yang menggunakan kopiah untuk
sehari-hari atau untuk beribadah. Tujuan utama penggunaan kopiah adalah
untuk menjaga agar penampilan tetap terlihat rapi.
Saat ini, kopiah terdiri dari berbagai macam model. Ada kopiah yang
bermotif unik, ada juga yang terbuat dari bahan rajutan, ada yang
modelnya berlubang-lubang. bahkan ada yang terbuat dari bambu. Selain
kopiah, ada juga jenis pelindung kepala lain yang sering digunakan para
pria Arab Saudi seperti Ghutra, Shumagh, ataupun Igal.
Untuk penduduk wanita, pakaian yang umum digunakan adalah Abaya.
Abaya biasa digunakan pada saat wanita memutuskan untuk berpergian
keluar dari rumah dan berfungsi untuk melapisi pakaian biasa yang telah
mereka kenakan di dalam Abaya. Bentuk Abaya adalah baju terusan yang
panjangnya bisa sampai ke mata kaki. Lengan baju abaya juga panjang.
Di berbagai kota di Arab Saudi anda akan melihat para wanita banyak
yang menggunakan abaya berwarna hitam. Abaya berwarna hitam adalah Abaya
tradisional. Para orang tua mengajarkan anak-anak perempuannya secara
turun temurun untuk menggunakan pakaian ini.
Oleh karena itu, mayoritas penduduk wanita Arab Saudi menggunakan
abaya hitam. Meskipun abaya awalnya hanya berwarna hitam, saat ini Abaya
mulai mengikuti perkembangan mode dan tren. Anda bisa melihat Abaya
dengan warna yang beraneka ragam dilengkapi dengan motif-mofif yang
menarik.
Selain banyaknya pilihan warna dan motif pada Abaya, saat ini pun ada
Abaya yang terbuat dari bahan jeans. Saat menggunakan Abaya, para
wanita Arab Saudi menggnakan penutup kepala atau jilbab. Jilbab ini
berfungsi untuk menutupi rambut. Dalam syariat Islam, rambut adalah
aurat dan wanita dilarang untuk memperlihatkannya.
Selain menutupi rambut, Banyak juga wanita Arab Saudi yang menutupi
bagian bawah mukanya dengan cadar (bisa juga disebut Niqab) sehingga
yang tampak hanyalah mata mereka. Dalam ajaran agama islam, penggunaan
cadar tidak diharuskan. Bahkan ada beberapa pemuka agama yang mengatakan
bahwa cadar tidak sesuai dengan syariat islam.
Selain pakaian Abaya, tidak sedikit wanita Arab Saudi yang mengenakan
pakaian tradisional khas negaranya. Pada masa lalu, hampir semua wanita
Arab Saudi mengenakan pakaian tradisional sebagai busana untuk kegiatan
sehari-hari.
Tetapi seiring berlalunya waktu, penggunan pakaian tradisional
sebagai busana sehari-hari, mulai ditinggalkan. Saat ini, pakaian
tradisional biasanya digunakan pada momen-momen spesial seperti Ghorma
atau malam sebelum pernikahan, iftar atau pada saat berbuka puasa
bersama, dan juga pada saat lebaran.
Salah satu pakaian tradisonal Arab Saudi adalah thawb antik. Thawb
antik biasanya berbentuk dress panjang yang menyerupai kaftan. Umumnya,
Thawb antik terbuat dari sutra yang disulam dengan Qasab atau yang
sering disebut sebagai benang emas. Pakaian tradisional ini sering
digunakan oleh wanita yang sudah menikah untuk menghadiri acara-acara
penting.
Selain thawb antik yang berasal dari Aab Saudi, ada juga pakaian
tradisional asal Kota Abha. Pakaian Tradisional Abha berupa atasan kain
yang dicetak dengan pola bunga. Untuk bawahannya, pakaian tradisonal
yang ditemukan di dataran tinggi Abha ini berupa kain berwarna-warni
yang dilengkapi dengan pantalets.
Pantalets digunakan di pergelangan kaki untuk melindungi diri dari
dinginnya cuaca d kota Abha. Supaya pemakai terlindung dari matahari,
pakaian tersebut dilengkapi dengan sebuah topi jerami yang digunakan di
atas syal warna-warni.
Selain Pakaian tradisonal khas kota Abha, ada juga pakaian
tradisional yang berasal dari sebelah barat Arab Saudi atau yang bisa
disebut dengan Kawasan Hijaz. Pakaian Tradisional Hijaz adalah sebuah
blus yang menyerupai thawb tetapi memiliki lebih banyak hiasan.
Pakaian Tradisonal Hijaz dipakai dengan bawahan berupa Sirwal atau
celana panjang. Sebagai aksesorisnya, masyarakat hijaz biasa memakai
tutup kepala tradisional hijaz yang dikenal dengan nama Mihramah dan
Mudawwarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar